Jumat, 30 September 2011

PERUMUSAN MASALAH DALAM PENELITIAN


PENDEFINISIAN DAN PERUMUSAN MASALAH
DALAM PENELITIAN BISNIS
Oleh: Wahyu Purhantara

Penelitian yang baik harus memiliki ciri, yaitu mampu menemukan masalah dan mampu memecahkan masalah. Artinya, penelitian harus dapat mengungkap segala hal yang menjadi permasalahan pada suatu kehidupan bisnis, kemudian permasalahan ini diteliti dan dikaji secara  mendalam untuk mendapatkan pemecahannya.
Penemuan permasalahan dalam penelitian merupakan tahap penelitian yang paling sulit, esesnsial dan krusial. Artinya, penelitian akan berlanjut jika peneliti berhasil menemukan permalahan yang akan diteliti, dan dari sini akan mempengaruhi proses-proses selanjutnya, seperti strategi yang akan digunakan dalam penelitian, merumuskan metode yang akan dipergunakan, desain penelitian, dan lain-lain. Jadi tidak mengherankan apabila merumuskan masalah dalam penelitian menjadi tahap yang sulit dibandingkan dengan tahap lainnya.
      Tanpa masalah, penelitian tdk dpt dilaksanakan
  Sewaktu akan meneliti, peneliti harus telah memikirkan dan merumuskan masalah secara jelas, sederhana, dan tuntas

Untuk merumuskan masalah penelitian, sering kali setiap peneliti pemula mengalami kesulitan. Permasalahan penelitian ditampilkan terlalu umum, sehingga pokok permasalahan tidak mampu dirumuskan secara jelas. Akibatnya adalah hal ini akan menyulitkan di dalam menentukan konsep-konsep teoritis, pemilihan metode. Perumusan masalah yang semakin spesifik, maka akan semakin mempermudah untuk menentukan proses selanjutnya.

Pembatasan Masalah:
      Penelitian dimulai berdasar persepsi seseorang thd adanya masalah
      Masalah bertumpu pada fokus

Masalah:
      Masalah bergantung pd paradigma siapa peneliti itu, apakah sbg: peneliti, evaluator, atau sbg peneliti kebijakan
      Adalah suatu keadaan yg bersumber dr hubungan antara dua faktor atau lebih yg menghasilkan situasi dan menimbulkan tanda tanya, sehingga menimbulkan upaya untuk mencari jawabannya
      Jika kedua faktor atau lebih itu diletakkan berpasangan akan menghasilkan sejumlah tanda tanya.

Permasalahan dalam penelitian bisnis dibagi menjadi enam, yaitu :
Ø  Masalah riset keputusan manajemen (management dicision making research),
Ø Masalah riset pemasaran (marketing research problem), dalam hal ini permasalahan pemasaran yang dihadapi oleh manajemen perlu mendapat pengkajian serius untuk keberlanjutan bisnis.
Ø  Masalah riset keuangan (financing research problem), dimana potensi keuangan yang dimiliki perusahaan tidak  bekerja secara optimal.
Ø  Masalah riset sumber daya manusia (human resource research problem), yaitu kondisi SDM perusahaan yang mengalami kinerja (performance) di bawah standar penilaian.
Ø  Masalah riset operasi dan produksi (production and operation research problem) yang akan mengupas tuntas tentang perlunya pengembangan produk sesuai dengan permintaan pasar dan strategi operasi yang efektif, berkualitas, sesuai standar mutu (bencmaking), dan lain-lain.
Ø  Masalah riset kewirausahaan (entrepreneurship research problem), yaitu riset yang akan mengungkap cara-cara yang dipergunakan oleh individu atau kelompok masyarakat di dalam menjalankan bisnisnya atau orang-orang di dalam perusahaan di dalam menjalani dan mengembangkan semangat intrapreneurship (Wahyu Purhantara, 2010).

Permasalahan penelitian dapat terjadi apabila ada:
Ø  Adanya penyimpangan antara apa yang direncanakan dengan realita yang terjadi. Penyimpangan inilah yang menjadi permasalahan penelitian.
Ø Sejumlah komplain atau pengaduan dari pelanggan, baik langsung lewat telepon bebas pulsa atau lewat kotak layanan.
Ø  Akibat tajamnya persaingan produk atau pelayanan.

Frenkel (1990) menyarankan kepada peneliti di dalam merumuskan masalah:
Ø Masalah harus memungkinkan untuk dicari jawabannya, dalam arti efisien dana, daya, waktu, dan sumbernya.
Ø  Setiap orang memiliki persepsi yang sama terhadap permasalahan yang akan diteliti.
Ø Masalah harus memiliki derajat yang penting untuk diteliti, sehingga penelitian dapat memberi kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan, problem hidup kemasyarakatan, dan kemajuan bisnis.
Ø Perumusan masalah harus mengindahkan etika, tidak melanggar etika, moral, agama, dan keyakinan masyarakat.
Ø  Sebaiknya merumuskan masalah dalam bentuk kalimat pertanyaan.

Pembatasan masalah (Maleong, 2004):
Ø bahwa penelitian tidak mungkin dimulai dari sesuatu yang kosong,
Ø fokus permasalahan adalah masalah pokok yang bersumber dari pengalaman peneliti atau melalui pengetahuan yang diperolehnya melalui kepustakaan.
Ø tujuan penelitian adalah memecahkan masalah yang telah dirumuskan.
Ø masalah yang bertumpu pada fokus yang ditetapkan bersifat tentatif, dapat diubah sesuai dengan situasi latar penelitiannya.

Pembatasan Masalah:
Ø Bermanfaat utk membatasi studi & bidang inkuiri
Ø Bermanfaat utk seleksi data, shg peneliti dapat memilih dan memilah data-data yg relevan dan perlu dimasukkan ke data base
Ø Pembatasan bersifat tentatif, artinya penyempurnaan rumusan dilakukan sewaktu peneliti di lapangan

Langkah Membuat Rumusan Masalah:
1.      Tentukan fokus/ masalah penelitian
2.      Cari faktor-faktor yg ada kaitannya dgn fokus, disebut subfokus
3.      Adakan pengkajian pd subfokus, kemudian tetapkan mana yg akan dipilih
4.      Kaitkan scr logis subfokus yg dipilih

CONTOH JUDUL PENELITIAN BISNIS:
Ø  Faktor-Faktor yg Berpengaruh Terhadap Evaluasi Kinerja Middle Manajer di PT. Naima
Ø  Implementasi Jiwa Kewirausahaan pada Masyarakat Madura Perantauan di Sleman
Ø  Analisa Perilaku Konsumen Terhadap Daya Tarik Objek Wisata dan Implikasinya Terhadap Strategi Pemasaran.
Ø  Peranan Budaya Organisasi dan Individual Knowledge Management Terhadap Kesiapan Organisasi di dalam Melaksanakan Desentralisasi, Studi Kasus di Kabupaten Klaten
Ø  Analisis Strategi Bersaing untuk Pemasaran Asuransi Pendidikan, Studi Kasus Asuransi Bumi Putra Yogyakarta
Ø  Analisis Strategi Efisiensi Anggaran pada PDAM TIRTAMARTA  Yogyakarta
Ø  Analisa Penggunaan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di dalam Peningkatan Layanan kepada Nasabah, Studi Kasus Beberapa Bank di Yogyakarta.
Ø  Dan Lain-Lain